Persiapan keuangan sebelum menikah merupakan catatan penting yang tidak boleh sampai terlewatkan sebab juga akan mempengaruhi bagaimana kamu dan pasangan mengatur keuangan setelahnya.
Membahas mengenai uang pasti ketika masih berpacaran (melenggang ke jenjang serius) seharusnya membuat kita nyaman-nyaman saja, memang bagi beberapa orang terlalu dini dan mungkin terkesan kurang sopan tapi lebih baik mengetahui pola pikir pasangan sejak dini tentang uang.
Komunikasi dua arah serta keterbukaan merupakan komponen penting sebuah pernikahan, jika suatu ketika salah satu diantara kalian memiliki masalah mudah untuk mencari jalan keluarnya.
Pernikahan yang langgeng merupakan impian semua wanita dan minim resiko cekcok (beda prinsip dan pandangan) karena setiap ada hal mengganjal langsung disampaikan tanpa harus berbohong.
Terdapat anggapan sebelum menjelang pernikahan ada timbul percekcokan entah disebabkan oleh catering, gedung, pakaian dan lain-lain.
Seberapa Penting Membicarakan Keuangan dengan Pasangan?
Memang awalnya terkesan kurang nyaman dan membuat pasangan enggan mengungkapkan kondisi finansialnya dengan jujur.
Padahal poin ini penting agar kita tahu seberapa kompeten pasangan mengelolanya, apabila kalian berdua sama-sama tipe konsumtif mau seberapa besar pendapatan kalian tidak akan pernah cukup.
Dampak dari ketidakjujuran keuangan adalah jurang perceraian coba pikirkan sebelumnya kalau kalian berdua saling terbuka, kalian dapat mengatur berapa besar budget untuk pengeluaran perbulan, berapa besar dana yang harus ditabung untuk membeli rumah dan masih banyak lagi.
Resiko Apabila Tidak Pernah Terbuka Soal Keuangan
Berbohong soal keuangan lebih berbahaya daripada berselingkuh, benarkah? Pertengkaran hingga berbuntut perceraian hal utama yang paling sering terjadi.
Pasangan tidak terbuka masalah keuangan dan baru kamu ketahui setelah menikah ternyata banyak tagihan-tagihan yang datang dengan nominal berbeda-beda membuat stress. Kita ambil contoh kartu kredit bila tak segera dibayarkan bunga semakin besar.
Alasan mengapa suami enggan membahas mengenai keuangan dikarenakan budaya patriarki ketika laki-laki memiliki peran dominan dan perempuan submisif.
Baca Juga : Cara Mengatur Keuangan Keluarga jika Suami Istri Bekerja
Selain itu alasan takut dituntut materi lebih oleh istri, dibalik semua itu ada tanggungjawab lain kepada orangtua atau adik untuk membiayai sehingga para suami menutupi kondisi keuangannya.
Perasaan takut dibandingkan dengan orang lain karena istri mempunyai “power” aset lebih sehingga muncul perasaan tidak mampu mengangkat posisi sosial ekonomi keluarga.
Penyampaian setiap pasangan berbeda-beda ada yang to the point dan ada juga yang basa basi terlebih dahulu agar tidak membuat tersinggung.
Persiapan Keuangan Sebelum Menikah
Berikut adalah persiapan-persiapan keuangan sebelum menikah, antara lain :
Menabung Lebih Banyak
Ajak pasangan untuk membuka tabungan bersama sisihkan setiap pendapatan atau gaji kalian ke rekening tersebut tujuannya untuk meringankan satu sama lain.
Jadi kalau memang perlu tambahan modal menikah solusinya dengan mengajukan pinjaman dana tunai tanpa perlu merepotkan orangtua kedua belah pihak hitungannya lebih mandiri mengatur finansial.
Pahami Kebiasaan Pasangan Dalam Menggunakan Uang
Cara pasangan menghabiskan uang juga harus kamu pahami dan perhatikan dia lebih sering menghabiskan uang untuk kebutuhan atau memenuhi keinginan semata?
Melakukan Financial Check Up
Bukan hanya kesehatan tubuh saja yang perlu dilakukan medical check up tetapi kesehatan keuangan pun penting juga.
Financial check up disini merupakan pengecekan keuangan secara menyeluruh dalam kurun waktu tertentu.
Pemeriksaannya tetap harus rutin seperti layaknya memeriksa kesehatan tubuh diiringi pula dengan perbaikan dan penambahan kualitas di masa selanjutnya.
Setelah melakukan poin kedua ini permasalahan keuangan akan terlihat lebih jelas sehingga solusi untuk segala permasalahan keuangan dapat diminimalisir.
Sudah tahu mengenai kalkulator keuangan? Cari tahu disini!
Bicara Budget Maksimal untuk Pernikahan
Dana untuk pernikahan pasti tak sedikit sebenarnya bagaimana konsep pernikahan kamu nanti, kalian berdualah yang menentukan.
Setelah mengetahui kesehatan keuangan masing-masing ditambah julah tabungan bersama yang sudah dikempulkan barulah kalian dapat menentukan budget pernikahan jangan lupa untuk mencantumkan biaya tak terduga.
Bicarakan Utang dan Tanggungan
Persiapan keuangan sebelum menikah selanjutnya adalah hutang. Hutang tak luput untuk dibahas jangan sampai setelah menikah setiap gaji yang diterima hanya habis untuk membayar tagihan-tagihan yang belum terselesaikan.
Itulah mengapa diawal pembahasan kami sudah jelaskan betapa pentingnya kejujuran dan keterbukaan mengenai keuangan.
Begitu juga tanggungan yang harus dinafkahi selain istri baik itu orangtua, kakak atau adik. Kalau pasangan merupakan generasi sandwich tandanya nafkah harus dibagi 2 antara keluarga dan istri.
Untuk itu memahami kebiasaan pasangan menghabiskan uang amatlah penting, kalau posisinya gaji sudah pas-pasan harus menanggung orangtua dan istri (misal tidak bekerja) nanti yang ada kalian berdua akan mengalami sedikit kesulitan.
Begitupun saat kamu berniat mengambil pinjaman dana tunai menggunakan jaminan, agar semua proses berjalan lancar beritahu kepada pasangan tujuan meminjam. Pasangan pun juga dapat dijadikan pengingat ketika kamu lupa untuk membayar cicilan agar tidak menimbulkan denda.
Membahas Tujuan Keuangan Bersama
Setelah resepsi usai kira-kira kamu dan pasangan mau langsung bulan madu atau menunda 1 atau 2 bulan karena masih ada pekerjaan yang belum terselesaikan? Punya niat untuk membeli rumah pribadi dalam 2 tahun ke depan?
Semua perencanaan diatas memerlukan perhitungan yang jelas, perlu pembahasan secara mendalam karena akan berpengaruh terhadap keuangan di masa depan.
Langkah Antisipasi : Perceraian, Meninggal atau PHK
Musibah dan bencana tidak ada yang pernah bisa menebaknya di saat kita belum siap dalam segala hal tiba-tiba ada musibah melanda. Tabungan pribadi sudah terkuras habis sebab belum ada persiapan dana darurat sama sekali.
Proteksi dini menggunakan jasa asuransi dan mengecek apakah dana darurat sudah sesuai mengingat kini kamu statusnya bukan single.
Berniat menjual aset? Banyak faktor yang mempengaruhi harga aset belum tentu semua orang butuh apa yang kamu tawarkan walaupun di jual murah.
Estimasi Biaya-Biaya Pernikahan
Selain persiapan keuangan sebelum menikah telah dibahas, nah sekarang estimasi pengeluaran yang dibutuhkan. Berikut adalah pembahasannya :
Biaya Hantaran
Seserahan yang dilakukan turun temurun kerap dilakukan saat prosesi lamaran atau pernikahan. Isi seserahan tersebut perlengkapan ibadah, perlengkapan wanita, serta buah-buahan dan makanan.
Estimasi Biaya : Tergantung brand dan jumlah barang, kira-kira kalau semua hantaran lengkap mulai dari Rp. 4/5 jutaan.
Biaya Mahar atau Mas Kawin
Harta yang diberikan oleh mempelai pria kepada mempelai wanita, mahar bisa seperangkat alat solat, uang atau emas.
Estimasi Biaya : Jika sejumlah uang bisa minimal Rp. 10 Juta atau semampunya
Biaya KUA
Setiap KUA biasanya berbeda-beda aturannya, biasanya diluar jam kerja dikenakan tarif Rp. 600 ribu rupiah ini belum termasuk biaya penghulu.
Estimasi Biaya : Rp. 600 ribu rupiah (masing-masing daerah berbeda) atau bisa juga gratis ketika jam kerja
Biaya Cincin Pernikahan
Mencari cincin pernikahan terkadang membuat wanita dilema, banyak yang harus dipertimbangkan mulai dari merk/harga/model.
Estimasi Biaya : Harga sepasang cincin model sederhana berwarna silver harga murahnya sekitar Rp. 5 juta dapat custom (tergantung merk dan model).
Biaya Wedding Organizer
Jasa WO sangat berguna saat kelian berdua sulit untuk mengatur waktu karena kesibukan masing-masing.
Wedding Organizer membantu untuk mempersiapkan gedung, catering, konsep dan dekorasi jadi tak perlu stress mengurus ini itu karena sudah ada jasa WO semua pasti beres.
Estimasi Biaya : Untuk wilayah Jabodetabek mematok harga minimal Rp. 8 Jutaan, mengingat banyak WO abal-abal sebaiknya cari informasi selengkap-lengkapnya sebelum menggunakan jasa WO tersebut.
Biaya Gedung
Mencari gedung untuk pesta resepsi harus memperhatikan lokasi waktu dan budget. Untuk mendapatkan lokasi gedung strategis kadang tidak mudah karena biasanya gedung tersebut sudah ada yang booking dan full. Idealnya calon pengantin sudah harus booking gedung minimal 6 bulan sebelum hari H.
Estimasi Biaya : Aula masjid minimal biaya sewa sebesar Rp. 5 juta dengan daya tampung 500 orang. Sedangkan untuk gedung perkantoran dipatok mulai Rp. 30 juta dengan kapasitas 1.000 orang.
Biaya Catering dan Dekorasi
Biaya untuk urusan makanan terbilang tidak murah apalagi kalau prasmanan kamu harus memikirkan jenis makanan apa saja yang harus disediakan baik menu lokal atau internasional.
Estimasi Biaya : Perkiraan biaya catering murah itu sekitar Rp. 50.000 per orang x 100 undangan = Rp. 5 juta dan dekorasi gedung paling murah juga Rp. 10 juta.
Biaya Undangan dan Souvenirs
Sekarang untuk memesan undangan cetak + souvenir berdesain nan cantik bisa secara online, sudah banyak vendor-vendor undangan cetak dengan berbagai review memberikan hasil memuaskan.
Biaya Rias dan Baju Pengantin
Tak boleh dianggap enteng riasan dan baju pengantin apalagi kalau acara dari siang menjelang malam. Tentu pasangan kamu menginginkan make up manglingi atau malah lebih suka make up simple namun elegan yang pasti harus sesuai budget.
Estimasi Biaya : Jasa paket rias dan sewa baju pengantin minimal budget Rp. 8 juta, kalau ingin menggunakan jasa MUA otomatis biaya jauh lebih mahal.
Biaya Dokumentasi
Kurang lengkap rasanya kalau pernikahan tidak ada dokumentasi apapun, biasanya ada yang menawarkan jasa fotographer dan videographer carilah referensi terpercaya orang-orang terdekat.
Estimasi Biaya : Biaya minimal untuk paket standar dokumentasi pernikahan adalah Rp. 8 juta. Kalau kalian berdua mempunyai konsep unik tarifnya bisa lebih mahal.
Biaya Tak Terduga Lainnya
Seragam untuk keluarga wanita dan pria, hiburan musik, kue pengantin dan sewa mobil juga perlu dipikirkan biayanya intinya sesuaikan dengan budget kalian.