Analisa kredit adalah proses evaluasi kelayakan seorang individu atau perusahaan dalam menerima kredit atau pinjaman dari lembaga keuangan, seperti bank dan leasing.
Proses ini bertujuan untuk menilai risiko pemberian kredit dan menentukan apakah peminjam memiliki kemampuan untuk mengembalikan pinjaman tersebut tepat waktu.
Disini kami akan membahas secara detail langkah-langkah dalam analisa kredit, termasuk pengumpulan data, analisa data, dan pengambilan keputusan.
-
Pengumpulan Data
Langkah pertama dalam analisa kredit adalah mengumpulkan data yang relevan mengenai calon peminjam. Data yang diperlukan meliputi:
- Informasi Pribadi: Nama, alamat, nomor telepon, tanggal lahir, dan status pernikahan.
- Informasi Keuangan: Pendapatan, pengeluaran, aset, dan kewajiban.
- Riwayat Kredit: Riwayat pinjaman sebelumnya, pembayaran kredit, dan catatan kredit dari lembaga pemeringkat kredit.
- Dokumen Pendukung: Slip gaji, laporan keuangan, dan dokumen identitas.
-
Analisa Data
Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah menganalisa data tersebut untuk menilai kelayakan kredit. Analisa ini biasanya melibatkan beberapa aspek:
Analisa Pendapatan dan Pengeluaran
Analisa pendapatan dan pengeluaran bertujuan untuk mengetahui kemampuan peminjam dalam membayar angsuran kredit. Beberapa indikator yang dianalisa meliputi:
- Debt to Income Ratio (DTI): Rasio antara total kewajiban bulanan dengan total pendapatan bulanan. Rasio yang ideal biasanya di bawah 36%.
- Disposable Income: Pendapatan yang tersisa setelah dikurangi semua pengeluaran dan kewajiban. Pendapatan ini harus cukup untuk membayar angsuran kredit.
Analisa Aset dan Kewajiban
Aset dan kewajiban calon peminjam dianalisa untuk mengetahui kekayaan bersih dan kemampuan membayar. Beberapa aspek yang diperhatikan meliputi:
- Nilai Aset: Properti, kendaraan, tabungan, investasi, dll.
- Total Kewajiban: Pinjaman yang belum lunas, tagihan kartu kredit, dll.
Analisa Riwayat Kredit
Riwayat kredit calon peminjam memberikan gambaran mengenai kebiasaan pembayaran kredit sebelumnya. Aspek yang dianalisa meliputi:
- Credit Score: Skor kredit dari SLIK OJK (BI Checking) atau perusahaan swasta (IdScore).
- Jumlah dan Jenis Kredit: Pinjaman yang pernah diambil, jumlah, dan jenisnya.
- Riwayat Pembayaran: Ketepatan waktu pembayaran angsuran sebelumnya.
-
Pengambilan Keputusan
Berdasarkan hasil analisa, lembaga keuangan akan mengambil keputusan mengenai permohonan kredit. Keputusan ini dapat berupa:
- Persetujuan Kredit: Jika calon peminjam dinilai layak, kredit akan disetujui (approve) dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan.
- Penolakan Kredit: Jika calon peminjam dinilai tidak layak, permohonan kredit akan ditolak (reject).
- Penawaran Alternatif: Dalam beberapa kasus, lembaga keuangan dapat menawarkan alternatif kredit dengan syarat yang lebih ringan atau jaminan tambahan.
Contoh Kasus Analisa Kredit
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah contoh kasus analisa kredit untuk pengajuan pinjaman jaminan BPKB mobil:
Contoh Kasus:
Nama Calon Peminjam: Ronaldo
Informasi Pribadi:
- Umur: 35 tahun
- Status: Menikah
- Pekerjaan: Pegawai Swasta
Informasi Keuangan:
- Pendapatan Bulanan: Rp 15.000.000
- Pengeluaran Bulanan: Rp 10.000.000
- Aset: Rumah senilai Rp 500.000.000, Tabungan Rp 50.000.000
- Kewajiban: Kredit kendaraan dengan angsuran Rp 2.000.000 per bulan
Riwayat Kredit:
- Skor Kredit: 750 (baik)
- Riwayat Pembayaran: Tidak ada keterlambatan
Analisa:
- DTI: (2.000.000 / 15.000.000) x 100 = 13.33% (baik)
- Disposable Income: 15.000.000 – 10.000.000 – 2.000.000 = 3.000.000 (cukup)
- Aset dan Kewajiban: Aset lebih besar daripada kewajiban, menunjukkan posisi keuangan yang sehat.
- Riwayat Kredit: Skor kredit baik dan tidak ada keterlambatan pembayaran.
Keputusan:
Berdasarkan analisa di atas, Ronaldo dinilai layak untuk menerima pinjaman Gadai BPKB Mobil.
Lembaga keuangan (dalam hal ini leasing) dapat menyetujui permohonan kredit Ronaldo dengan syarat dan ketentuan yang sesuai.
Kesimpulan
Analisa kredit adalah proses penting dalam menentukan kelayakan calon peminjam. Dengan analisa yang tepat, lembaga keuangan dapat meminimalkan risiko dan memastikan bahwa kredit yang diberikan akan dibayar kembali tepat waktu.
Baca juga: Memahami 3R Kredit (Returns, Repayment & Risk Bearing Ability)
Proses ini melibatkan pengumpulan data, analisa pendapatan, aset, kewajiban, dan riwayat kredit, serta pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisa.
Contoh kasus di atas memberikan gambaran praktis mengenai bagaimana analisa kredit dilakukan.