Kalau dengar kata blockchain, banyak orang langsung mengernyitkan dahi.
“Kok kayaknya rumit banget ya? Teknologi tinggi, komputer canggih, dan pasti urusannya sama Bitcoin (BTC).”
Padahal sebenarnya, kalau dijelaskan dengan bahasa sehari-hari, blockchain itu tidak serumit kedengarannya.
Di artikel ini, saya akan menjelaskan blockchain dengan cara paling sederhana. Anggap saja kamu orang paling awam sedunia soal teknologi. Jadi jangan khawatir, tidak akan ada istilah teknis yang bikin pusing.
Kita akan bagi jadi 9 poin sederhana.
-
Bayangkan Buku Catatan Bersama
Blockchain itu mirip seperti buku catatan besar.
- Buku ini tidak disimpan oleh satu orang saja, melainkan oleh semua orang.
- Setiap kali ada transaksi atau kejadian penting, maka akan dicatat di buku itu.
- Semua orang bisa melihat catatan tersebut.
- Dan yang paling penting, tidak ada yang bisa menghapus atau mengubah catatan lama.
Jadi, blockchain bisa dianggap sebagai buku catatan digital bersama yang aman, transparan, dan jujur.
-
Kenapa Disebut “Block” dan “Chain”?
Kata blockchain berasal dari dua kata:
- Block → anggap saja satu halaman catatan. Kalau satu halaman penuh, kita lanjut ke halaman berikutnya.
- Chain → artinya rantai. Semua halaman tadi saling terhubung seperti rantai.
Kalau ada orang mencoba mengubah isi halaman sebelumnya, maka otomatis rantainya akan rusak dan semua orang bisa tahu ada yang curang.
Bayangkan saja, kamu menulis di buku catatan, lalu setiap halaman dilengkapi gembok yang terkunci dengan halaman berikutnya.
Jadi kalau ada yang mencoba menghapus isi halaman pertama, maka gemboknya langsung tidak cocok dengan halaman kedua. Hasilnya, ketahuan bohong.
-
Contoh Sederhana Supaya Lebih Mudah
Contoh 1: Catatan Utang
Kamu dan teman-temanmu sering utang-piutang. Biasanya ada yang pura-pura lupa, kan?
Nah kalau pakai blockchain, ini yang akan terjadi:
- Setiap kali ada yang berutang akan langsung ditulis di buku catatan bersama.
- Semua temanmu bisa melihat catatan itu.
- Tidak ada yang bisa menghapus atau mengubah tulisan tersebut.
Artinya, tidak ada lagi alasan “Eh, aku kan nggak utang sama kamu!”.
Contoh 2: Jual-Beli Online
Misalnya kamu beli barang online. Biasanya, kamu harus percaya pada pihak ketiga seperti marketplace atau bank untuk memastikan transaksi aman.
Tapi dengan blockchain:
- Transaksi tercatat di buku catatan digital bersama.
- Semua orang bisa memverifikasi bahwa transaksi itu benar-benar terjadi.
- Jadi, kamu tidak perlu bergantung penuh pada pihak ketiga.
Contoh 3: Papan Tulis di Balai Desa
Di sebuah kampung, ada papan tulis besar di balai desa.
- Kalau ada yang jual tanah, langsung ditulis di papan itu.
- Kalau ada yang utang, juga ditulis di situ.
- Semua warga bisa membaca, tapi tidak ada yang bisa menghapus tulisan lama.
Itulah blockchain dalam versi tradisional. Bedanya, blockchain bekerja secara digital dan menggunakan komputer.
-
Apa Kelebihan Blockchain?
Kenapa orang-orang begitu heboh dengan blockchain? Karena sistem ini punya kelebihan yang luar biasa, yaitu:
- Transparan → semua orang bisa melihat catatan yang ada. Tidak ada yang bisa main curang.
- Aman → begitu data tercatat, tidak bisa dihapus atau diubah.
- Tanpa perantara → kamu tidak butuh pihak ketiga seperti bank, notaris, atau lembaga tertentu. Cukup percaya saja sama sistemnya.
- Terdistribusi → catatan disimpan di banyak komputer di seluruh dunia. Jadi kalau satu komputer rusak, data tetap aman.
Sampai sini paham kan?
Oke mari kita lanjut!
-
Blockchain Tidak Sama Dengan Bitcoin
Banyak orang salah paham, mengira blockchain = Bitcoin.
Padahal, Bitcoin hanyalah salah satu contoh penggunaan blockchain.
Ibaratnya seperti ini:
- Internet itu teknologi.
- YouTube, WhatsApp, TikTok hanyalah aplikasi yang berjalan di atas internet.
Nah, blockchain itu teknologinya, sedangkan Bitcoin hanyalah salah satu “aplikasinya”.
Blockchain bisa dipakai untuk banyak hal lain, misalnya:
- Kesehatan: menyimpan data pasien supaya tidak bisa dipalsukan.
- Pertanahan: catatan kepemilikan tanah agar lebih aman, transparan dan tidak bisa dipalsukan.
- Voting: pemilu bisa dilakukan lebih jujur karena semua orang bisa memverifikasi hasilnya.
- Logistik: melacak perjalanan barang dari pabrik sampai ke pembeli.
Keren kan?
-
Analogi Gampangnya
Bayangkan blockchain seperti grup WhatsApp keluarga besar.
- Kalau ada yang mengumumkan sesuatu, semua anggota grup bisa baca.
- Pesan yang sudah terkirim tidak bisa diedit atau dihapus.
- Semua orang punya salinan percakapan yang sama.
Bedanya, blockchain jauh lebih aman dan rapi daripada WhatsApp.
-
Apakah Blockchain Bisa Dipalsukan?
Banyak yang bertanya, “Kalau begitu, apakah blockchain bisa dipalsukan?”
Jawabannya: sangat sulit, hampir mustahil.
Kenapa? Karena untuk mengubah satu catatan, seseorang harus mengubah semua catatan di seluruh komputer yang terhubung ke blockchain.
Jumlahnya bisa jutaan komputer di seluruh dunia. Biayanya akan sangat besar dan tidak masuk akal.
Itulah sebabnya blockchain dianggap sangat aman.
-
Kekurangan Blockchain
Walaupun canggih, blockchain juga punya kelemahan, misalnya:
- Butuh energi besar (terutama pada blockchain jenis lama seperti Bitcoin).
- Kecepatan terbatas kalau dibandingkan dengan sistem database biasa.
- Belum semua orang paham cara menggunakannya, jadi butuh waktu untuk diadopsi secara massal.
Tapi kekurangan ini pelan-pelan sudah mulai diatasi dengan teknologi baru.
-
Masa Depan Blockchain
Banyak ahli percaya blockchain akan menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari di masa depan.
Bayangkan jika semua hal penting tercatat dengan teknologi ini:
- Sertifikat tanah tidak bisa dipalsukan atau digandakan.
- Riwayat medis kita aman dan bisa diakses di rumah sakit mana saja.
- Transaksi keuangan lebih cepat tanpa biaya tinggi.
- Pemilu lebih jujur dan transparan.
Mungkin sekarang terdengar seperti mimpi, tapi perlahan-lahan sudah mulai terjadi di beberapa negara.
Ini semua hanya masalah waktu dan niat kita semua!
Ilustrasi Sederhana
Ini adalah ilustrasi berupa diagram sederhana yang menjelaskan blockchain dengan visual yang mudah dimengerti (misalnya “buku catatan bersama” → “block” → “chain”).
-
Buku Catatan Bersama
- Ikon buku terbuka
- Orang-orang di sekelilingnya membaca
-
Block
- Gambar kotak dengan catatan di dalamnya
- Ada panah ke kotak berikutnya
-
Chain
- Rantai yang menghubungkan antar-kotak (block)
-
Analogi Papan Tulis Desa
- Papan tulis dengan tulisan “Utang Budi ke Ani: 50 ribu”
- Beberapa orang melihat papan itu
Kesimpulan
Blockchain, kalau dijelaskan dengan sederhana, hanyalah buku catatan digital bersama yang tidak bisa dihapus atau dimanipulasi.
- Isinya tercatat rapi dalam bentuk “block” yang saling terhubung seperti rantai.
- Semua orang bisa melihat, tapi tidak bisa mengubah catatan lama.
- Aman, transparan, dan tidak butuh pihak ketiga.
Jadi, jangan takut dengan istilah blockchain. Ingat saja analogi ini, Blockchain itu seperti papan tulis besar di balai desa, atau grup WhatsApp keluarga, yang semua orang bisa baca, tapi tidak ada yang bisa hapus tulisannya.
Baca juga: Pinjaman Uang Jadi Modal Beli Bitcoin, Apakah Menguntungkan?
Nah, kalau sekarang ada yang nanya, “Blockchain itu apa sih?”
Kamu sudah bisa jawab dengan sederhana: “Itu cuma buku catatan digital yang disimpan bersama-sama, biar nggak ada yang bisa bohong.”