Performance Marketing adalah : Pengertian Hingga Tips Praktis

performance marketing adalah

Performance marketing adalah sebuah istilah yang mungkin masih asing di telinga Anda, walaupun begitu ternyata performance marketing ini perannya sangat krusial di perusahaan loh karena terkait dengan periklanan.

Baca Juga : Pinjaman Instan untuk Kaum Mager (Proses 2 Jam)

Penasaran mengenai penjelasan lengkapnya? Yuk baca artikel ini sampai selesai untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut.

Pengertian Performance Marketing

Performance marketing adalah istilah yang mengacu pada strategi di mana pengiklan hanya perlu membayar perusahaan atau platform tertentu untuk menjalankan kampanye pemasaran jika tujuan bisnis tercapai seperti penjualan atau terkumpulnya leads.

Mungkin Anda saat ini sedang bertanya-tanya mengenai perbedaan antara performance marketing dengan marketing secara umum (marketing tradisional). Berikut adalah perbedaan mendasar dari keduan istilah tersebut :

  1. Performance marketing, Anda hanya harus membayar ketika performa dari kampanye yang diinginkan tercapai. Sedangkan marketing pada umumnya mewajibkan Anda membayar terlebih dahulu sebelum memasang ads atau iklan.
  2. Secara langsung Anda dapat melacak dan mengukur aktivitas performance marketing untuk dianalisis dan digunakan untuk kebutuhan selanjutnya. Sedangkan marketing pada umumnya tidak bisa melacak hal tersebut.
  3. Dari segi audiens, performance marketing lebih tertarget sehingga Anda bisa mencapai audiens yang spesifik untuk tiap kampanye. Sedangkan marketing tradisional target audiensnya lebih luas.

Note : Marketing tradisional meliputi iklan media cetak, papan reklame, televisi, pamflet dan poster.

Kembali kepada pembahasan mengenai performance marketing, perusahaan atau platform yang dibayar untuk menjalankan kampanye haruslah memberikan hasil positif atau performance seperti jumlah klik atau angka konversi pelanggan yang besar.

Lain halnya dengan marketing tradisional lebih digunakan secara khusus untuk mendorong, melacak, dan mengukur tindakan user, sambil mengkaitkan dengan ROI dari setiap aset, kampanye, atau aktivitas perusahaan.

Cakupan dari performance marketing tidak hanya berfokus pada social media advertising saja tapi juga mencakup hal-hal berikut :

  1. Native Advertising
  2. Sponsored Advertising
  3. Affiliate Marketing
  4. Search Engine Marketing

Cara Kerja Performance Marketing

Pada dasarnya performance marketing adalah jenis pemasaran yang dapat diaplikasikan di beberapa platform digital. Namun pada umumnya platform yang paling sering digunakan adalah search engine (Google), media sosial (Facebook dan Instagram).

Perlu Anda pahami bahwa tiap platform akan memilih iklan mana yang akan ditampilkan berdasarkan beberapa faktor mulai dari target market, penawaran yang diberikan, kualitas dan relevansi, serta conversion rate.

Kita ambil contoh dari media sosial Facebook, sistem penayangan iklannya lebih mementingkan relevansi dan kualitas iklan, jumlah penawaran, serta outcome (dampak/hasil) yang diharapkan oleh pengiklan.

Sebelum kita lanjut ke pembahasan berikutnya, Anda perlu mengetahui hal ini kalau pada praktiknya performance marketing membutuhkan beberapa pihak atau grup untuk terlibat di dalamnya, antara lain :

  1. Retailer atau Advertiser

Retailer atau Advertiser itu sendiri adalah pihak-pihak seperti brand, merchant, retailer atau pengiklan yang ingin mempromosikan produk atau jasanya melalui publisher atau affiliate partner.

  1. Affiliate

Tugas dari affiliate adalah mempromosikan produk atau jasa milik brand atau pengiklan. Untuk affiliate ini bisa berupa blog, media sosial yang dijalankan influencer, atau situs review produk.

  1. Affiliate Network atau Platform Tracking Pihak Ketiga

Merupakan pihak ketiga untuk menjembatani brand dan publisher terutama dalam mengelola dan melacak kinerja kampanye.

  1. Affiliate Manager

Terakhir adalah affiliate manager atau bisa disebut juga sebagai OPM (outsourced program management companies) yang bekerja di dalam perusahaan atau sebuah agency. Biasanya OPM atau affiliate manager menawarkan layanan mulai dari strategi pemasaran, menentukan publisher, merancan desain campaign hingga mengoptimalkan kinerja campaign.

Strategi Performance Marketing

Sudah dijelaskan sebelumnya kalau Anda baru akan membayar iklan yang dipasang setelah tujuan iklan tersebut tercapai misalnya terjadi sales atau meningkatnya trafik ke website perusahaan.

Nah sekarang adalah saatnya kita masuk pada pembahasan strategi performance marketing dan untuk membedakan satu sama lain, retailer atau advertiser menggunakan istilah “cost per” sedangkan affiliate atau publisherpay per”.

Berikut adalah strategi yang bisa Anda pilih dan sesuaikan dengan tujuan campaign, pilihan platform dan juga hasil yang diinginkan.

1.    Cost per impression (CPM)

Advertiser membayar sejumlah uang kepada publisher ketika iklan yang berjalan sudah dilihat (per. 1000 impression atau penayangan). Untuk strategi pertama ini sangat membantu meningkatkan brand awareness pengiklan apalagi kalau target market belum mengetahui hal apapun tentang brand Anda.

2.    Cost per click (CPC)

Untuk strategi yang kedua ini advertiser atau retailer harus membayar affiliate setelah iklan yang tayang di klik oleh user atau target market.

3.    Cost per leads (CPL) / Pay per lead

Advertiser harus membayar ketika ada lead baru yang melakukan sign up ke aplikasi atau website advertiser dari iklan yang tayang tersebut.

4.    Cost per acquisition (CPA) / Pay per sale

Strategi terakhir adalah CPA (paling sering digunakan) dalam performance marketing. Anda selaku advertiser atau retailer akan membayar publisher ketika ada seseorang yang mengklik iklan lalu kemudian melakukan tindakan spesifik mencakup pendaftaran akun baru atau membeli barang.

Kelebihan Performance Marketing

1.    Terukur

Memudahkan Anda untuk memantau dan mengukur semua metrik kampanye sehingga Anda bisa membuat penyesuaian berdasarkan data yang dikumpulkan.

2.    Minim Risiko

Anda tidak perlu membuang-buang uang hanya untuk memasang iklan yang belum tentu memberikan hasil signifikan. Dengan adanya performance marketing memudahkan para pelaku bisnis menghemat anggaran iklan karena mereka hanya akan membayar iklan ketika konversi yang diinginkan tercapai.

3.    Fokus Pada ROI

Performance marketing berfokus pada Return On Investment (ROI) sehingga memudahkan pebisnis atau marketer untuk menargetkan campaign dengan ROI tinggi. Masih bingung mengenai apa itu ROI? Mudahnya adalah ROI adalah tolak ukur untung rugi yang dihasilkan dari kampanye digital marketing.

Tips Praktis Dalam Menjalankan Performance Marketing

Perhatikan tips praktis berikut agar iklan yang dihasilkan lebih efektif :

1.    Tetapkan Tujuan yang Jelas

Tujuan apa yang ingin Anda capai dari setiap kampanye? Apakah menambah jumlah orang yang mendownload aplikasi, sign up, meningkatkan traffic ke website atau meningkatkan penjualan? Buatlah tujuan sejelas mungkin untuk mendapatkan hasil yang optimal.

2.    Perhatikan Landing Page yang Digunakan

Pastikan tampilan landing page yang Anda miliki menarik dan bagus, sebab jika tampilan landing page bisnis Anda buruk akan sangat mempengaruhi pengunjung untuk melakukan konversi yang Anda inginkan.

3.    Lakukan A/B Testing dan Optimalkan KPI untuk Meningkatkan Pendapatan

Pentingnya untuk melakukan pengujian dan pengukuran untuk memastikan strategi pemasaran Anda berhasil. Lakukanlah A/B testing untuk melihat iklan mana yang berhasil dan tidak.

4.    Lakukan Pemantauan

Selama kampanye berjalan selalu pantau performance marketing dengan melakukan analisa data, melacak trafik dan penjualan untuk membuat perubahan yang diperlukan.

Itulah beberapa informasi tekait performance marketing, semoga seluruh informasi di atas bisa menambah wawasan Anda apalagi kalau Anda tertarik menjadi performance marketing specialist.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *