Monkey business adalah sebuah strategi bisnis atau investasi yang bertujuan merugikan orang lain dengan cara meraup keuntungan besar.
Mengapa disebut dengan monkey business? Karena biasanya monyet setelah mendapatkan makan akan langsung kabur.
Begitupun juga para pelaku monkey business, mereka akan kabur setelah mengambil banyak keuntungan dari para korban.
Baca Juga : Cara Mendapatkan Passive Income Secara Realistis
Belakangan ini bisnis kotor tersebut kembali menanjak, Anda pasti sering melihat banyak orang di internet mengalami kerugian besar akibat investasi bodong atau bisnis lainnya yang menawarkan keuntungan fantastis.
Kira-kira apa saja ya ciri serta cara menghindari monkey business supaya Anda tidak menyesal di kemudian hari? Mari kita simak selengkapnya.
Monkey Business Adalah
Melansir dari situs ginee.com monkey business adalah perilaku tidak jujur atau ilegal. Awalnya istilah ini lebih dikenal dengan monkeyshine (1832) yang artinya perbuatan buruk.
Orang-orang yang menerapkan bisnis kotor tersebut biasanya mempunyai karakter serupa, yaitu sama-sama langsung kabur agar tidak diperkarakan.
Siapa saja bisa menjadi pelaku monkey business, mulai dari individu, dua orang, suatu kelompok, hingga organisasi tertentu.
Bahkan tak menutup kemungkinan para pelaku bekerjasama dengan artis, selebgram, atau orang-orang yang memiliki kekuasaan guna melancarkan misinya.
Penyebab Monkey Business Terjadi
1. Tekanan atau keinginan untuk sukses
Saat seseorang memiliki target atau tujuan tertentu yang ingin dicapai, ia mungkin merasa tertekan untuk mencapainya, terutama jika target tersebut sangat penting bagi karir atau masa depannya.
Tekanan ini membuat seseorang merasa tergoda untuk melakukan tindakan yang tidak jujur atau tidak etis demi tercapainya tujuan.
2. Tuntutan kebutuhan
Beberapa orang mungkin melakukan monkey business karena mereka perlu memenuhi kebutuhan atau keinginan tertentu, seperti keinginan untuk meningkatkan status sosial atau finansial.
Contohnya, seorang pekerja yang kesulitan memenuhi kebutuhan finansialnya mungkin tergoda untuk mencuri uang atau barang dari perusahaan tempatnya bekerja.
Mencari jalan pintas dengan melakukan monkey business tidak hanya melanggar etika bisnis, tetapi juga dapat merusak reputasi dan integritas individu dan perusahaan.
3. Kurangnya integritas
Kurangnya integritas dapat diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang untuk bertindak secara jujur dan berani, serta bertanggung jawab secara moral.
Faktor yang menyebabkan seseorang tidak memiliki integritas di antaranya, kurangnya nilai moral yang ditanamkan dalam keluarga, pengaruh lingkungan yang buruk, kurangnya pendidikan moral atau etika.
Ciri-Ciri Monkey Business
Kenalilah beberapa ciri monkey business supaya Anda tidak terjebak ke dalam bisnis semacam ini.
1. Tanpa Jaminan
Ciri pertama yaitu tanpa adanya jaminan sama sekali, apabila ada yang berani menawarkan bisnis menggunakan jaminan dapat dipastikan kalau pelaku menerapkan skema ponzi yang mana sistemnya adalah pelaku memberikan keuntungan besar satu atau dua kali setelah korban mulai percaya dan memberikan modal lebih besar, pelaku akan membawa kabur uang korban.
2. Menawarkan Keuntungan Instan
Ciri kedua yaitu menawarkan keuntungan instan untuk menarik calon korban. Para pelaku memanfaatkan ego dan sisi serakah manusia, makanya tidak heran kalau banyak korban berjatuhan karena mereka lebih memilih jalan pintas untuk mendapatkan keuntungan besar.
Contohnya, investasi online atau binomo yang menawarkan keuntungan besar di atas 70% dalam hitungan bulan, padahal investasi bukanlah alat untuk mempercepat kekayaan.
Wajib hukumnya sebelum Anda memutuskan berinvestasi pelajari terlebih dahulu produknya, tentukan tujuan serta pahami risiko.
3. Perputaran Nilai Barang Tidak Stabil
Tahukah Anda kalau “barang jualan” dari monkey business bukanlah barang yang digunakan sehari-hari, sehingga nilai barangnya tidak stabil.
Artinya, barang tersebut dapat mengalami peningkatan yang pesat, tetapi juga akan menurun secara drastis.
4. Barang atau Komoditas yang Ditawarkan Tidak Suistanable
Adanya tren kekinian membuat monkey business muncul di tengah-tengah masyarakat. Anda ingat tren batu akik atau uang logam Rp. 1000?
Tren berupa kepemilikan barang “langka” yang katanya bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah sangatlah tidak relevan di masa mendatang apalagi barang-barang itu tidak masuk ke dalam kategori kebutuhan primer.
Cara Menghindari Monkey Business
1. Cari informasi lengkap terkait bisnis
Sebelum Anda mengiyakan tawaran bisnis dari orang lain walaupun notabenenya mereka masih kerabat dekat, carilah informasi selengkap mungkin mulai dari website resmi, media sosial, dan ulasan google bisnis.
Pahami dan pelajari keseluruhan sistem bisnisnya, kira-kira apakah terdengar masuk akal atau justru sebaliknya.
Jika Anda merasa sangat ragu lebih baik tolak secara halus dan berikan alasan yang rasional supaya Anda tidak di paksa untuk bergabung.
2. Cek legalitas bisnis
Cara ampuh selanjutnya yaitu dengan mengecek legalitas suatu lembaga, organisasi, maupun orang karena untuk mendapatkan legalitas dan di awasi oleh lembaga hukum prosesnya tidaklah mudah. Misalnya, ketika Anda diming-imingi investasi keuntungan besar dalam waktu singkat silahkan cek legalitasnya di OJK.
3. Jangan mudah terbuai dengan keuntungan besar
Keinginan untuk memperoleh uang dengan cara mudah dan cepat seringkali dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan.
Pasalnya, semua orang membutuhkan uang sebagai alat transaksi untuk memenuhi segala kebutuhan dan keinginan.
Para pelaku akan memberikan penawaran berlipat ganda dengan modal sedikit dan minim usaha, maka dari itu sebaiknya Anda berhati-hati.
4. Cek track record lembaga
Cara mengetahui bahwa lembaga tersebut memiliki track record positif adalah dengan menelaah riwayat transaksi bisnis dan ulasan dari orang-orang di internet.
5. Hindari sifat serakah
Sifat serakah seringkali membawa seseorang terjebak ke dalam tindak penipuan. Selalu merasa tidak puas dan serakah mampu menggelapkan mata siapapun termasuk Anda.
Solusinya supaya Anda tidak mudah terjebak ke dalam bisnis monkey business atau bisnis serupa lainnya adalah dengan tidak mengejar kekayaan secara instan sampai berani mengambil risiko tinggi.
6. Jauhi sindrom FOMO
Sindrom Fomo atau Fear of Missing out merupakan ketakutan tidak bisa mengikuti tren yang sedang naik daun.
Waspadalah bila Anda terkena sindrom Fomo alasannya karena Anda bisa dengan mudah diimingi-imingi sesuatu yang tidak masuk akal.
Cobalah batasi penggunaan media sosial dan lebih fokus kepada diri sendiri, terlalu sering berlama-lama menggunakan media sosial membuat diri Anda suka membandingkan diri dengan orang lain terlebih lagi soal pencapaian.
Alhasil Anda merasa iri hingga akhirnya melakukan tindakan tak terpuji yang merugikan orang lain.
7. Hindari transaksi barang yang tidak biasa
Batu akik, uang logam lama Rp. 1.000, tanaman janda bolong, tokek, hingga arisan bodong. Setelah melihat beberapa contoh kasus monkey business yang sempat tren di Indonesia, dapat di tarik kesimpulan bahwa bahwa barang-barang yang dijual biasanya tidaklah umum.
Barang-barang yang disebutkan tadi bukanlah barang yang bisa digunakan dalam jangka waktu lama apalagi investasi.
Jadi Anda jangan mudah tertipu apabila ada yang mengatakan bahwa barang-barang tersebut sangatlah bernilai tinggi.
8. Bekali diri Anda dengan literasi keuangan
Dengan memiliki literasi keuangan yang baik, Anda pun akan lebih teredukasi. Apalagi sekarang banyak media untuk menambah wawasan serta pengetahuan terkait bisnis dan keuangan. Sayang sekali kalau Anda tidak memanfaatkannya.
Nah, sekian artikel kali ini terkait monkey business dan semoga seluruh informasi di atas membuat Anda lebih waspada jika mendapat tawaran bisnis yang sekiranya bisa merugikan.