Kesalahan Dalam Mengelola Pinjaman untuk Modal Usaha

kesalahan dalam mengelola pinjaman untuk modal usaha

Apa saja ya kira-kira kesalahan dalam mengelola pinjaman untuk modal usaha? Kesalahan umum yang kerap kali terjadi adalah pembukuan yang kurang tertata rapi.

Baca Juga : Refund adalah pengembalian dana sesuai nominal transaksi

Merintis usaha bukanlah perkara mudah, banyak sekali tantangan yang harus Anda hadapi termasuk pengelolaan modal usaha yang Anda dapatkan dari lembaga pinjaman.

Kali ini Danafina akan merangkum beberapa kesalahan dalam mengelola pinjaman untuk modal usaha selain yang telah disebutkan tadi guna menghindari Anda agar tidak melakukan kesalahan di kemudian hari.

Modal Usaha Adalah

Terdapat tiga definisi mengenai modal usaha, di antaranya:

  1. Menurut situs Jojonomic yang dimaksud dengan modal usaha adalah sekumpulan uang atau barang yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan suatu profesi atau pekerjaan.
  2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), modal usaha adalah dana pokok (induk) yang digunakan untuk berdagang, melepas uang, dan lain sebagainya.
  3. Menurut laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), modal usaha adalah sejumlah dana yang akan digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha, umumnya perusahaan akan memperoleh modal tersebut dengan cara menerbitkan saham (capital).

Kesalahan Dalam Mengelola Pinjaman untuk Modal Usaha

1.   Mempekerjakan terlalu banyak karyawan

Pastikan sebelum mempekerjakan karyawan, Anda sudah mengalokasikan dana dengan tepat karena ketika Anda mempekerjakan banyak karyawan secara tidak langsung mempengaruhi modal usaha.

Pertimbangkan secara matang beberapa faktor berikut sebelum membuka recruitment, antara lain:

  • Efisiensi
  • Pelanggan
  • Perlengkapan baru

Merekrut karyawan baru yang non pengalaman juga membutuhkan usaha besar, karena Anda harus menginfokan secara detail apa saja tugas yang harus dikerjakan.

Bisa saja kalau Anda ingin mengirimkan karyawan baru ke pelatihan agar ia menjadi mahir, namun ingat tindakan tersebut juga mempengaruhi modal usaha jadi pikirkanlah dengan matang.

2.   Pengelolaan keuangan yang buruk

Menggabungkan modal usaha dengan uang pribadi merupakan salah satu contoh dari pengelolaan keuangan yang buruk.

Pelaku usaha seperti Anda berpotensi sulit mendapatkan pinjaman dari perbankan ataupun pinjaman online karena memiliki pengelolaan keuangan yang buruk.

3.   Tidak adanya dana darurat

Tidak menyisihkan sebagian pendapatan untuk dana darurat. Padahal dana darurat sangat penting untuk membiayai kebutuhan tak terduga misalnya kecelakaan kerja, ganti rugi operasional, dan lain-lain.

Oleh sebab itu pentingnya memiliki manajemen keuangan dan perencanaan matang sebelum mengajukan pinjaman modal usaha.

4.   Menggunakan modal usaha untuk kebutuhan pribadi

Tidak sepantasnya uang modal usaha yang Anda ajukan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Pasalnya, sejak awal Anda mengajukan pinjaman modal usaha, otomatis uang tersebut bukanlah milik pribadi melainkan untuk bisnis yang Anda jalankan.

Pisahkan rekening untuk modal usaha dan uang pribadi agar tidak tercampur dan membuat Anda bingung.

5.   Terlalu sering memberikan promo

Mengajukan pinjaman modal usaha untuk melakukan promosi besar-besaran tanpa perhitungan justru mengakibatkan Anda harus menanggung kerugian dan kesulitan membayar kredit usaha.

Buat promo sesuai budget atau anggaran, sehingga Anda tidak perlu menanggung kerugian akibat kesalahan dalam mengelola modal usaha.

6.   Pembukuan kurang tertata rapi

Pembukuan yang isinya kurang mendetail dapat menimbulkan masalah suatu hari nanti. Demi memastikan bahwa finansial bisnis berjalan lancar atau tidak cukup hanya memantau mutasi dan mengecek saldo.

Mulailah untuk melakukan pencatatan keuangan atau pembukuan dengan rapi, sebagai pemilik usaha Anda harus tahu pemasukan dan pengeluaran bisnis guna menentukan kebijakan finansial yang harus diambil supaya bisnis Anda dapat bertahan di tengah persaingan ketat serta naik level.

7.   Tidak memiliki pengetahuan tentang keuangan

Meskipun Anda sudah menggunakan jasa akuntan untuk membantu mengelola keuangan, bukan berarti Anda lepas tangan begitu saja.

Ada baiknya ketahui juga apa saja dasar-dasar akuntansi dan ekonomi salah satunya melalui buku bacaan. Perbanyaklah membaca artikel dan buku bacaan agar Anda tidak salah langkah dalam memperhitungkan bisnis.

Hilangkah kebiasaan untuk menelan mentah-mentah laporan dari akuntan, lakukan pemeriksaan dan evaluasi.

Jika Anda memiliki seorang mentor atau teman yang memiliki usaha cobalah tanyakan kepada mereka kira-kira berapa dana yang dibutuhkan untuk membuka usaha.

8.   Mengajukan pinjaman terlalu besar

Berapa dana yang Anda butuhkan? Jutaan, puluhan, atau ratusan? Karena pengajuan pinjaman untuk modal usaha risikonya tidak main-main maka sebelumnya Anda harus mematangkan segala rencana serta memiliki catatan keuangan terkait modal usaha.

Mengajukan pinjaman yang terlalu besar melebihi pendapatan menjadi kesalahan fatal yang umum juga dilakukan oleh pelaku usaha alhasil menyulitkan diri sendiri ketika harus membayar angsuran bulanan.

9.   Pengembalian utang yang buruk

Kesalahan dalam mengelola pinjaman untuk modal usaha yang terakhir adalah pengembalian utang yang buruk.

Maksudnya? Tak sedikit pelaku usaha yang tidak terlalu memikirkan bagaimana cara mengembalikan uang pinjaman bahkan kurang memperdulikan kondisi keuangannya saat itu sehingga bisa membahayakan bisnisnya.

Cara Mendapatkan Pinjaman untuk Modal Usaha

Ketika Anda memutuskan untuk mulai merintis usaha atau melakukan ekspansi pastilah Anda membutuhkan modal usaha yang tak sedikit agar semua berjalan dengan jalan tanpa kendala.

Apabila modal yang sekarang Anda miliki tidak cukup cobalah alternatif lain dengan mengajukan pinjaman modal usaha.

Karena sekarang jaman sudah semakin canggih, Anda tidak perlu lagi namanya mengajukan pinjaman dengan keluar rumah.

Cukup ajukan secara online melalui pesan whatsapp, dengan mengikuti beberapa langkah berikut ini.

  1. Tekan tombol pada bagian bawah artikel.
  2. Setelah tersambung dengan Customer Service Anda akan diminta untuk mengisi data awal.
  3. Jika sudah sesuai dengan kriteria awal, Customer Service menginfokan kepada calon debitur bahwa tim terkait akan menghubungi Anda segera untuk proses selanjutnya.
  4. Ketika pembiayaan sudah di sepakati oleh kedua belah pihak serta segala proses pengecekkan dokumen lancar.
  5. Pencairan dana

Bagaimana dengan persyaratan pengajuannya? Pastikan Anda memenuhi beberapa kriteria utama.

  1. Minimal usia debitur 21 tahun – 55 tahun
  2. Sudah bekerja atau memiliki bisnis
  3. Minimal tahun motor 2010 dan minimal tahun mobil 2007
  4. Minimal rumah ngontrak
  5. BPKB atas nama sendiri dan orang lain
  6. Pajak mati tidak lebih dari 3 tahun
  7. Kendaraan dalam kondisi bagus dan dapat berfungsi dengan normal
  8. Tidak dalam proses modifikasi full

Dokumen

  1. KTP debitur dan pasangan (bila sudah menikah)
  2. Kartu Keluarga
  3. BPKB dan STNK (FC dan Asli)
  4. Slip gaji atau bukti penghasilan (karyawan)
  5. Akta/rekening koran/SKU (Wiraswasta)
  6. Dokumen lain (apabila dibutuhkan)

Danafina sebagai solusi keuangan Anda, siap membantu segala pengajuan calon debitur kurang dari sehari tanpa harus repot mengantre panjang karena semua pengajuannya dilakukan secara online.

Pastikan ponsel Anda dalam kondisi aktif dan sebagai pengingat nomor yang Anda cantumkan juga aktif whatsapp demi mempermudah proses komunikasi dengan tim lapangan sampai proses pencairan dana berlangsung.

Demikian informasi yang bisa disampaikan kali ini, semoga Anda lebih bijak lagi dalam mengelola pinjaman modal usaha supaya tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.

Silakan baca artikel menarik lainnya disini!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2024 Danafina.com