Sangat jarang sekali artikel yang membahas mengenai jumlah kekayaan ideal berdasarkan umur, padahal itu bisa menjadi sesuatu yang cukup penting supaya kita dapat makin terpacu untuk meningkatkan net worth (kekayaan bersih).
Tidak ada kata terlambat untuk menabung dan berinvestasi supaya masa depan finansial kita bisa lebih cerah.
Jangan terlalu memusingkan mengenai berapa nominal yang harus ditabung, tetapi fokuslah kepada seberapa seringnya kita menyisihkan sebagian besar penghasilan bulanan ke berbagai instrumen investasi.
Kunci penting untuk mencapai financial freedom adalah sabar, fokus dan konsisten. Jangan mudah terpengaruh oleh apa yang dimiliki orang lain.
fokuslah pada perencanaan Anda sendiri dengan tak perlu membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan.
Lalu apa itu net worth atau kekayaan bersih, bagaimana cara perhitungannya dan berapa jumlah standar yang harus dipenuhi berdasarkan usia kita?
Begini rumusnya:
Kekayaan Bersih (NW) = (Aset Keuangan + Aset Nyata) – Hutang
Keterangan
Aset Keuangan = Tabungan, Deposito, Saham, SBN, Reksadana, dll.
Aset Nyata = Rumah, Apartemen, Emas, Mobil, Motor, Tanah dan Properti Lainnya.
Hutang = Cicilan KKB, KPR, KPA dan kewajiban lainnya yang Anda miliki sekarang.
Lalu apakah kendaraan dan bangunan yang masih belum lunas bisa terhitung sebagai “aset”?
Tentu saja tidak sebab masih berpotensi ditarik oleh lembaga penyedia kredit (bank atau multifinance) jika Anda tidak bayar angsuran dalam waktu lama atau mengalami kredit macet.
Standar Jumlah Kekayaan Ideal Berdasarkan Umur yang Dapat Dijadikan Acuan
Ini dibuat tentu tidak bertujuan untuk membuat Anda down, tapi lebih sebagai “alat” mengejar kebebasan finansial.
Mungkin banyak yang akan bilang apakah standar ini diperlukan karena penghasilan, pengeluaran dan kebutuhan setiap orang berbeda-beda.
Ya kalau mengikuti pernyataan tersebut, pasti semuanya akan selalu bilang relatif. Tetapi untuk mencapai goals tertentu, Anda butuh tantangan khusus agar makin terpacu semangatnya.
- Usia 30 tahun = kekayaan bersih ideal adalah minimal 750 juta.
- Usia 35 tahun = kekayaan bersih ideal adalah minimal 1.5 miliar.
- Usia 40 tahun = kekayaan bersih ideal adalah minimal 2.5 miliar.
- Usia 45 tahun = kekayaan bersih ideal adalah minimal 4 miliar.
- Usia 50 tahun keatas = kekayaan bersih ideal adalah minimal 7 miliar.
Bagaimana, apakah setelah melihat jumlah diatas, Anda merasa stres atau tertantang?
Mungkin dari Anda banyak yang kesal dan menganggap hal diatas merupakan hitungan ngawur yang tak masuk akal.
Namun pasti ada yang merasa tertantang lalu bersemangat untuk mengejar standar tersebut.
Baca juga: Kiat Menjadi Pribadi Mandiri Finansial (TERBUKTI)
Cara Anda menyikapi sesuatu mempengaruhi cara kerja Anda dalam menggapai sesuatu.
Lalu apakah di umur 30 tahun berat untuk mencapai angka 750 juta?
Mari kita buat simulasi sederhana. Anggaplah Jono mulai kerja di umur 23 tahun dengan gaji sebesar 5 juta rupiah.
Kita buat hitungan tanpa perlu menyertakan gaji ke 13 atau THR yang diperoleh pertahunnya.
Jika Jono selama 5 tahun saja terus bekerja dengan jumlah penghasilan yang sama (dalam hal ini kenaikan gaji tidak dihitung).
Maka jumlah uang yang dihasilkan adalah sebesar 300 juta rupiah.
Di tahun ke enam, kita anggap si Jono mendapatkan promosi jabatan atau pekerjaan di tempat lain dengan gaji 8 juta perbulan.
Dalam waktu 4 tahun total penghasilan yang diperoleh sebesar 384 juta.
Jika selama 7 tahun Jono bekerja dengan gaji-gaji tersebut, berarti ia telah berhasil mengumpulkan total pendapatan sebesar 684 juta.
Beda tipis dengan target sebesar 750 juta, padahal si Jono memperoleh penghasilan yang bisa dibilang sangat standar.
Hitungan tadi pun tidak memasukan THR, kenikan gaji pertahun, profit sharing atau bonus dari tempatnya bekerja dan lain-lain.
Selalu Ada Jalan Bagi yang Memiliki Niat Kuat untuk Menuju Kebebasan Finansial
Dari kisah Jono tadi mengenai simulasi jumlah kekayaan ideal berdasarkan umur, menjelaskan bahwa tujuan keuangan kita tidaklah berat kalau mau berhemat. Gaya hidup kitalah yang membuat segala sesuatu menjadi sulit.
Mungkin dari kisah diatas, ada yang kasih pendapat, loh koq pengeluaran untuk biaya ini itu tidak disertakan?
Kalau itu dimasukan, pasti pencapaian terbaik dari si Jono mungkin hanya setengahnya.
Baca juga: Cara Mengembangkan Uang Agar Berkembang Ala Miliarder
Betul. Tapi bagaimana jika Jono adalah seorang pejuang tangguh karena mau mencari sumber penghasilan lainnya di luar pekerjaan dan ia gigih untuk terus berhemat?
Setiap pertanyaan yang Anda ajukan pasti selalu ada jawabannya dan setiap masalah yang Anda alami pasti selalu ada solusinya.
Konsistensi adalah kunci utama, jangan mudah terpengaruh oleh berbagai komentar miring dari sekitar kita yang mengatakan bahwa sangat mustahil dengan penghasilan sekarang bisa berinvestasi.
Perlu diketahui bahwa saat ini banyak sekali instrumen investasi dengan modal terjangkau mulai dari beberapa ratus ribu saja seperti saham, reksadana, tabungan emas dan p2p (peer to peer).
Jadi tak ada alasan lagi untuk tidak mulai membangun kebebasan finansial Anda sedari dini dan agar bisa mencapai semua itu tentu butuh waktu panjang.
Berapa lama?
Setidaknya Anda harus konsisten selama minimal 10 tahun atau lebih. Sama seperti bisnis, tidak ada jalan pintas untuk menuju kesuksesan di bidang apapun.
Selanjutkan kami akan infokan cara membangun kekayaan secara konsisten dan aman.
Gurihnya Pasif Income Jika Anda Mau Fokus dan Tahan Banting
Siapa sih yang tidak ingin santai-santai tapi tetap mendapatkan penghasilan, tentu banyak orang yang memimpikan hal tersebut.
Memiliki pasif income bagi sebagian orang adalah merupakan puncak dari perjuangan hidup mereka. Tapi apakah Anda tahu bahwa orang-orang yang sudah berhasil secara keuangannya, dulunya berjuang sangat keras sekali.
Mereka bekerja secara luar biasa dan seluruh penghasilannya langsung di investasikan ke berbagai portofolio yang memberikan keuntungan secara wajar namun tetap aman.
Sebagian besar uang yang diperoleh tidak digunakan untuk membeli barang-barang konsumtif yang tak terlalu penting.
Komposisi yang diterapkan ketika mendapatkan penghasilan ialah:
- 65% Investasi
- 5% Ditabung
- 20% Kebutuhan
- 10% Keinginan
“Kejam” sekali bukan?
Tapi percayalah, suatu saat hal yang Anda lakukan tersebut mampu membuat Anda nyaman, senang dan bahagia dalam hidup.
Ibaratnya pepatah mengatakan, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.
Lalu bagaimana jika kita ingin berbisnis?
Baca juga: Usaha yang Menjanjikan Banyak Keuntungan Ada Disini
Apakah harus menggunakan uang yang di investasikan tersebut?
Tentu saja jangan, biarkan uang Anda tumbuh dengan sendirinya di berbagai instrumen investasi keuangan.
Apabila ingin mendirikan bisnis, ambil pinjaman dana tunai dari pihak ketiga seperti multifinance atau BPR.
Jangan ganggu gugat sedikitpun portofolio investasi Anda, sekalipun ada capital gain, putar kembali ke instrumen investasi lainnya.
Mengapa harus sampai seperti itu?
Karena bisnis yang Anda dirikan belum tentu berhasil, bisa saja bangkrut dalam waktu kurang dari setahun.
Jadi sekalipun Anda telah ambil pinjaman uang dan ternyata tidak berhasil di bisnis, setidaknya Anda masih bisa membayar angsuran dengan menggunakan pasif income yang dimiliki.
Dengan memaksakan diri untuk mencairkan seluruh dana investasi, ketika bisnis bangkrut, Anda malah bisa kehilangan semuanya.
Portofolio yang Dapat Anda Pilih dengan Modal Kecil
Baiklah mari berhenti bermimpi dan mulai melakukan aksi nyata. Berikut ini beberapa instrumen investasi yang bisa dilakukan dengan modal kecil tapi cukup ampuh jika Anda konsisten.
Saham
Mungkin banyak yang takut jika mendengarnya, padahal yang membuat rugi adalah ketika Anda salah memilih jenis saham yang diambil dan tergiur dengan sistem trading.
Padahal jika pilih saham dengan fundamental bagus, itu dapat Anda wariskan ke anak cucu di kemudian hari.
Yang penting ialah selalu konsisten dalam menabung saham tanpa perlu khawatir mengenai naik turun harganya.
Surat Berharga Negara (SBN)
Ini merupakan investasi anti rugi (zero risk) karena diselenggarakan oleh negara dengan imbal hasil cukup baik yaitu di kisaran 5% – 6% pertahun.
Pajak yang dikenakan pun tidak sebesar deposito yaitu hanya di angka 15%
Anda bisa memilih beberapa fasilitas SBN mulai dari SBR, ORI atau Sukuk Ritel.
Deposito
Semua orang mungkin sudah tahu mengenai fasilitas deposito ini, kisaran bunganya pun cukup kecil antara 3% sampai 5% saja.
Pajak bunga cukup besar yaitu 20%, tetapi satu-satunya keunggulan dari instrumen ini ialah uang Anda lebih aman dan fleksibel.
P2P (Peer to Peer)
Bagi Anda yang ingin sedikit nekat dalam mengembangkan uang, layanan p2p bisa di manfaatkan karena rate yang ditawarkan bisa diatas 10% pertahunnya.
Tapi siapakan mental ya apabila keuntungan tidak sesuai dengan ekspetasi atau bahkan merugi dikarenakan gagal bayar oleh pihak yang di danai.
Reksadana
Cocok bagi Anda yang modalnya sedikit tapi tidak ingin repot terjun langsung ke berbagai instrumen investasi.
Dengan hanya mempercayakan dana pada manajer investasi (MI), maka Anda tinggal menunggu hasilanya.
Tetapi keputusan untuk menaruh uang di reksadana jenis apa saja, seluruhnya berada di tangan Anda. Tentu dengan referensi yang diberikan oleh pihak MI.
Emas
Alokasikan sebagian penghasilan Anda ke emas apabila ingin mengamankan keuangan pribadi karena harga emas cenderung stabil dan tahan terhadap krisis.
Jumlah Kekayaan Ideal Berdasarkan Umur Tak Lagi Terlalu Penting
Mengapa? Sebab jika Anda telah menguatkan niat untuk menjalankan seluruh tips diatas, pasti secara perlahan tujuan keuangan Anda akan tercapai tanpa perlu terganggu oleh masalah usia.
Ingat ini, dalam melakukan rencana diatas, kita tidak bisa mengandalkan lari cepat, tetapi lebih kepada marathon.
Karena biasanya orang yang terburu-buru, tidak sabar serta greedy, justru akan mengacaukan seluruh planning yang telah dibuat.
Sabarlah dalam berinvestasi, jangan terlalu terpaku pada besaran jumlah yang di alokasikan tetapi fokuskan pada seberapa konsisten Anda melakukannya.
Percayalah semua akan indah pada waktunya ketika Anda sudah berada di umur tertentu karena tak perlu lagi dipusingkan dengan masalah keuangan.
Apa yang Anda tanam sekarang, mungkin baru bisa dituai dalam jangka waktu 10, 20, atau 30 tahun kedepan saat pensiun.