Homeschooling adalah : Alternatif Pendidikan untuk Anak

homeschooling adalah

Homeschooling adalah sebuah metode pendidikan di mana orang tua atau wali murid secara pribadi mengajar anak-anak mereka di rumah, daripada mengirim mereka ke sekolah formal.

Metode ini telah menjadi pilihan populer bagi orang tua di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, karena memberikan kontrol penuh atas proses pendidikan anak-anak mereka.

Baca Juga : Montessori adalah : Pengertian, Prinsip dan Contoh

Tren homeschooling telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Menurut National Home Education Research Institute, pada tahun 2020 saja, sekitar 2,5 juta anak di Amerika Serikat dipilih untuk belajar di rumah, dan jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat di masa depan.

Untuk menjawab rasa penasaran Anda yuk simak penjelasan lengkap di bawah ini!

Pengertian

Homeschooling adalah model alternatif belajar selain di sekolah formal. Homeschooling itu sendiri menjadi solusi untuk sebagian orangtua berdasarkan pertimbangan khusus.

Di Indonesia sendiri homeschooling termasuk ke dalam sistem pendidikan yang legal berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 129 Tahun 2014.

Kriteria Anak yang Membutuhkan Sistem Homeshcooling

Siapapun bisa memperoleh pendidikan dengan sistem homeschooling, selagi Anda merasa mampu untuk membuat kurikulum serta menyediakan sumber daya pembelajaran yang dibutuhkan dan lain sebagainya.

Namun Anda perlu tahu juga ada beberapa kondisi khusus yang memang memerlukan sistem homeschooling, antara lain:

  1. ADHD (attention deficit hyperactivity disorder)

ADHD merupakan kondisi di mana anak merasa kesulitan dalam berkonsentrasi serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif. Gejala atau simtom tersebut biasanya muncul saat anak memasuki usia sekolah sehingga ia tidak merasa kesulitan mengikuti seluruh proses pembelajaran.

  1. Disabilitas

Anak yang memiliki disabilitas secara fisik akan mengalami kesulitan untuk menerima pendidikan di sekolah formal, untuk itu homeschooling menjadi pilihan orangtua agar sang anak tetap mendapatkan pendidikan yang layak serta pengawasannya lebih terjaga.

  1. OCD (Obsessive Compulsive Disorder)

OCD adalah kondisi di mana anak memiliki ketakutan, kecemasan, pikiran, perasaan yang tidak diinginkan sehingga anak sulit untuk berkonsentrasi ketika mengikuti proses belajar.

  1. Disleksia

Disleksia merupakan gangguan proses belajar yang di mana anak merasa kesulitan membaca, menulis, dan mengeja. Umumnya anak dengan disleksia memiliki kecerdasan tetap memiliki kecerdasaran normal.

  1. Memiliki Penyakit Tertentu

Jika anak Anda memiliki penyakit tertentu yang mengharuskan dia untuk tidak beraktivitas di luar rumah apalagi melakukan kegiatan berat, maka homeschooling adalah solusinya.

Anak tetap bisa mengenyam pendidikan serta mengikuti perkembangan yang ada di sekitar walaupun hanya di rumah. Namun, kembali lagi kepada Anda sebagai orangtua perlu usaha ekstra untuk mempersiapkan segala sumber daya pembelajaran yang efektif.

  1. Pekerjaan Orangtua yang Berpindah-Pindah

Kondisi terakhir adalah faktor pekerjaan orangtua yang berpindah-pindah baik ke kota tertentu atau bahkan luar negeri yang membuat sang anak mengalami kesulitan belajar.

Jika sang anak harus terus-terusan pindah sekolah banyak sekali dokumen-dokumen penting yang diurus untuk keperluan administrasi sekolah belum lagi anak Anda harus beradaptasi di lingkungan yang berbeda-beda.

Metode

1.    School at Home

Metode pendidikan pertama adalah school at home di mana model pendidikan yang diterapkan sama persis dengan sekolah formal.

2.    United Studies

Metode pendidikan kedua adalah berdasarkan tema, maksudnya tema disini adalah sang anak tidak belajar per mata pelajaran melainkan dari berbagai tema tertentu dari berbagai mata pelajaran.

3.    Charlotte Mason atau The Living Book Approach

Metode pendidikan ketiga lebih menekankan pada pengalaman nyata dengan mengajak sang anak untuk terjun langsung ke lapangan.

4.    Classical

Metode pendidikan keempat yaitu classical yang menerapkan kurikulum berdasarkan tiga tahap perkembangan anak.

5.    Waldrof

Metode pendidikan kelima adalah waldrof yang menjadikan suasana sekolah mirip dengan suasana rumah.

6.    Montessori

Metode pendidikan keenam adalah Montessori, sistem pembelajarannya yaitu dengan memberikan kebebasan kepada anak untuk mengeksplor lingkungan sekitar.

7.    Eclectic

Metode pendidikan terakhir adalah eclectic dengan memberikan kebebasan kepada orangtua untuk mendesain sendiri program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan sang anak. Metode ini memperbolehkan Anda menggabungkan beberapa metode menjadi satu.

Keuntungan dan Kerugian

Apa saja keuntungan dan kerugian homeschooling?

Keuntungan

  • Kontrol Penuh

Anda sebagai orang tua memiliki kontrol penuh atas proses pendidikan anak-anak. Anda dapat menentukan kurikulum, jadwal belajar, dan gaya pengajaran yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi anak-anak Anda.

Hal ini memungkinkan anak-anak untuk belajar dengan cara yang lebih efektif dan lebih nyaman bagi mereka.

  • Pembelajaran yang Disesuaikan

Dalam homeschooling, kurikulum pembelajarannya menyesuaikan dengan kebutuhan dan minat anak-anak. Ini sangat membantu anak Anda untuk belajar dengan cara yang lebih efektif dan membuat proses belajar lebih menyenangkan. Selain itu, anak-anak Anda dapat belajar dengan tempo yang sesuai dengan kemampuan mereka, tanpa harus merasa terbebani oleh tekanan tugas atau target tertentu.

  • Lingkungan yang Aman dan Nyaman,

Keuntungan selanjutnya adalah anak-anak belajar di lingkungan yang aman dan nyaman, di mana mereka merasa terlindungi dan dihargai.

Mereka dapat fokus pada pembelajaran tanpa terganggu oleh tekanan atau gangguan. Selain itu, homeschooling juga memudahkan Anda untuk mengontrol lingkungan belajar anak sekaligus menyesuaikannya dengan preferensi mereka.

  • Kebebasan dalam Memilih Materi dan Metode Pembelajaran

Anda dapat memilih materi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi anak. Tujuannya agar sang anak dapat belajar dengan cara efektif, tidak hanya itu saja Anda dibebaskan untuk menyesuaikan pendekatan yang digunakan berdasarkan tahap perkembangan anak.

Kekurangan

  • Keterbatasan Sosialisasi

Salah satu kekurangan homeschooling adalah keterbatasan dalam hal sosialisasi. Anak-anak yang belajar di rumah tidak memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebayanya dan mengembangkan keterampilan sosial. Oleh karena itu, para orang tua yang memilih homeschooling perlu memastikan bahwa anak-anak mereka terlibat dalam kegiatan sosial di luar rumah, seperti bergabung dengan kelompok belajar atau klub olahraga. Hal ini dapat membantu anak-anak membangun keterampilan sosial dan meningkatkan kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan orang lain.

  • Perlu Usaha Ekstra Bagi Orangtua

Orantua harus melakukan usaha ekstra untuk mengembangkan kurikulum sendiri, menyiapkan materi dan menyampaikan pengajaran secara efektif. Ini dapat memakan waktu dan energi yang banyak.

  • Tantangan dalam Menyediakan Sumber Daya Pembelajaran

Anda perlu membeli atau mencari sumber daya pembelajaran yang dibutuhkan, seperti buku teks, perangkat lunak pembelajaran, dan bahan-bahan praktikum. Selain itu, mereka juga perlu menyediakan lingkungan belajar yang memadai, seperti meja belajar, komputer, dan peralatan lainnya.

Kesimpulan

Homeschooling adalah model alternatif belajar selain di sekolah formal. Di Indonesia sendiri homeschooling termasuk ke dalam sistem pendidikan yang legal berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 129 Tahun 2014.

Homeschooling sendiri memberikan banyak keuntungan, seperti kontrol penuh, pembelajaran yang disesuaikan, lingkungan yang aman, nyaman, dan kebebasan dalam memilih materi dan metode pembelajaran.

Namun, homeschooling juga memiliki kekurangan, seperti keterbatasan sosialisasi, perlu usaha ekstra, dan tantangan dalam menyediakan sumber daya.

Orang tua yang memilih untuk mengadaptasi sistem homeschooling harus mempertimbangkan keuntungan dan kekurangan tersebut dengan cermat sehingga menghasilkan keputusan yang tepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *