Gaya Hidup Minimalis Samakah dengan Pelit? Cari Tahu Disini!

gaya hidup minimalis

Gaya hidup minimalis di jaman yang sudah serba mudah dalam menujang aktivitas bahkan transaksi akankah masih bisa diterapkan?

Perbedaan tingkat kebutuhan juga harus anda perhatikan sebab tidak semua orang mempunyai pendapatan yang sama.

Tinggal di Ibu kota Jakarta contohnya segala harga terbilang mahal, semakin strategis tempat tinggal anda dengan akses transportasi dan tempat perbelanjaan maka semakin besar kemungkinan mempengaruhi pengeluaran.

Bagi kawula muda yang belum berumah tangga masih berlum terpikirkan untuk berhemat karena segala yang dikeluarkan hanya untuk dirinya sendiri bukan oranglain.

Maksudnya oranglain disini adalah istri dan anak, kalaupun kalian memberikan sebagian penghasilan pastinya kepada orangtua dan itu mungkin nominalnya masih lebih besar biaya hidup pribadi.

Mulai dari biaya transportasi, servis kendaraan hingga acara ngumpul bareng bersama teman ditempat makan setiap minggu.

Apa itu Gaya Hidup Minimalis?

konsep hidup minimalis

Konsep minimalis pasti kalian lebih sering mendengarnya untukinterior rumah. Tapi kami tidak akan membahas konsep rumah impian.

Minimalis samakah dengan pelit? tentu sangat berbeda, pelit tidak mau mengeluarkan uang sepeserpun walaupun untuk kebutuhan pribadinya. Sedangkan minimalis tahu mana yang harus diprioritaskan.

Walaupun hal itu terdesak tipe minimalis pasti sudah mempunyai perencanaan keuangan tersendiri atau disebut dana darurat dan kalaupun tidak ada mereka tahu berapa takaran normal untuk meminjam dana dan rasa konsisten meluansi segala pinjaman atau cicilan.

Untuk lebih jelasnya akan kami bahas tentang tipikal orang minimalis, sebelumnya kami akan jelaskan gaya hidup minimalis berawal dari masyarakat Jepang.

Fumio Sasaki pria 35 tahun asal Jepang menerapkan prinsip minimlalis hanya tidur di selembar matras dan tiga pasang pakaian saja.

Beliau adalah seorang Editor di sebuah penerbitan Tokyo, mungkin bagi sebagian orang menerapkan gaya hidup tersebut sangat tidak mungkin.

Menyederhanakan standar hidup dengan mengatur prioritas hidup dan sederhana dalam pola pikir.

Sadar tidak kalian kalau setiap keputusan yang diambil ternyata masih ada campur tangan dari lingkungan sekitar.

Salah satu contoh kecilnya adalah ketika anda terdesak butuh biaya masuk sekolah anak dan mau meminjam kepada sanak saudara pasti ada saja bisikan-bisikan kurang mengenakan.

Ada lagi saat anda mau mengajukan pinjaman dana ditempat lain mereka turut ikut campur karena menganggap dana yang diajukan hanya untuk membeli hal kurang dibutuhkan.

Padahal apapun yang terjadi pada anda dan keluarga sebenarnya mereka pun tidak tahu, begitupun alasan mengapa mengajukan pinjaman juga.

Tidak hanya sampai disitu penilaian orang berpengaruh dalam kehidupan kita dalam pembelian barang, berpakaian dan menentukan kesehatan tubuh. Semua tergantung anda kembali bagaimana bisakah meminimalisir pandangan-pandangan tersebut?

Penentuan prioritas menjadi tolak ukur kaum minimalis, kebiasaan mengatur keuangan dengan bijak serta mengurangi pembelian barang yang masih bisa dipakai.

Gaya hidup minimalis bertujuan untuk menyingkirkan sesuatu yang berlebihan dan tidak penting dalam hidup.

Di Amerika Serikat gaya hidup tersebut sudah mulai populer setelah terjadi krisis ekonomi global di tahun 2008 dimana hampir sekitar 5,5 juta jiwa kehilangan pekerjaan dan rata-rata kepala rumah tangga kehilangan pemasukan hingga $5.800.

Orang-orang di Amerika mulai mengurangi belanja berlebihan, menggunakan barang yang bisa di pakai ulang.

Karena setiap negara berbeda dalam hal pendapatan dan kondisi negaranya jadi kembali lagi kepada setiap individu/keluarga dan faktor lainnya. Ada alasan-alasan mengapa mereka belum bisa menerapkan gaya hidup minimalis.

Macam-Macam Penganut Minimalis

Macam-Macam Penganut Minimalis

Berikut adalah beberapa penganut minimalis yang dikarenakan ketidakjelasan asal usul gaya tersebut pertama kali berasal, apa saja itu?

Anti-Konsumerisme

Banyaknya produk terbaru dan tersebar membuat sebagian orang merasa menerapkan konsep minimalis tidak terlalu efektif bahkan tidak efektif sama sekali.

Hal yang memperparah orang-orang berbelanja tanpa rasional adalah iklan yang mempersuasif membuat orang semakin impulisf membeli barang.

Beragam alasan mulai dari takut ketinggalan tren, tidak gaul dan masih banyak lagi membuat sebagian orang khilaf.

Penganut minimalis memisahkan diri dari para penggila diskon/belanja serta menganggap mereka itu barbar, tidak rasional dan gila. Minialism merasa berbelanja barang diskon tak akan membuat mereka bahagia.

Gaya Konsumsi

Sistem ekonomi bagi penganut gaya hidup minimalis sangat berpengaruh untuk membeli barang lebih berkualitas dan fungsional. Mereka lebih menghargai barang-barang yang dibeli.

Mindset Konsumsi

Pengurangan barang konsumtif, kurang berguna, jarang dipakai dengan cara menjual, menyumbangkan ditukar atau bahkan digadai (bila terdesak butuh uang).

Oke kita kembali lagi ke pembahasan yang masih ada kaitanya dengan minimalis, mulai dari kehidupan orang yang pas-pasan sehingga harus meminimalisir pengeluaran menjadi salah satu pencetusnya.

Bisakah diterapkan di Indonesia? bisa ya bisa tidak.

Terlalu vokalnya ajakan untuk mengikuti gaya hidup seperti itu membuat sebagian orang risih, memang baik tapi anda juga harus melihat latar belakang mereka mulai dari berapa anak yang dimiliki, gaji diperusahaan, adakah pekerjaan sampingan lainnya?

Kembali kepada kebutuhan dasar sandang, pangan, papan semua sudah terpenuhi secara aman?

Jakarta merupakan kota penuh dengan segala ke glamoran, cocok bagi mereka yang ingin hidup praktis menjangkau area mana pun tanpa harus bersusah payah.

Kemudahan internet di tahun 2019, terbukanya segala informasi apapun di seluruh dunia membuat kita mudah bertransaksi belanja walaupun beda negara.

Keterbatasan barang tertentu dikarenakan bea cukai membuat mereka harus rela mengeluarkan kocek cukup besar. Tapi tenang sekarang sudah banyak kok orang yang menawarkan jasa titip ke luar negeri seperti baju, skincare, smartphone, tas, parfum dll.

Tokoh – Tokoh Dunia yang Menerapkan Gaya Hidup Minimalis

pengalaman hidup minimalis

  • Ingvard Kampard
  • Warren Buffet
  • Azim Premji
  • Jim C. Walton
  • Amancio Ortega
  • Charlie Ergen
  • Tim Cook
  • Carlos Slim
  • Tony Hsieh
  • Mark Zuckerberg

Resiko Terlalu Cuek Terhadap Kondisi Keuangan

Resiko Terlalu Cuek Terhadap Kondisi Keuangan

Inilah beberapa resiko kalau anda terlalu cuek terhadap kondisi keuangan :

Tidak Dapat Membayar Cicilan Tepat Waktu

Awal bulan pembayaran lancar tapi karena semakin kesini mulai tersedat karena mulai tidak konsisten dalam membuat list pengeluaran dan pemasukan.

Padahal setiap seseorang mengajukan pinjaman sudah harus memprioritaskan atau memisahkan gaji khusus cicilan dengan tujuan agar pembayaran segera lunas terhindar denda dan terakhir jika sewaktu-waktu membutuhkan dana kembali anda bisa menghubungi kmai kembali di https://www.danafina.com.

Berhutang Tidak Hanya Satu Lubang

Kebiasaan ini masih belum bisa diminimalisir atau jauhi, hutang satu belum lunas tapi pinjam lagi ke saudara. Resiko kalau anda tidak membayar sesuai tenggat waktu yang dijanjikan, bisa-bisa merusak hubungan persaudaraan.

Saran kami adalah cobalah untuk membayar cicilan di satu tempat yang bernominal besar barulah anda mengumpulkan uang kembali demi melunasi hutang ke saudara.

Kalian pasti tak mau kan kalau gaji perbulan yang seharusnya bisa di nikmati tapi malah harus membayar hutang-hutang.

Tidak Punya Tabungan

Tabungan walaupun tidak banyak tetaplah anda harus memilikinya, dilihat dari perekenomian sekarang, anda jangan terlalu mengandalkan gaji saja.

Carilah pekerjaan sampingan yang menghasilhkan uang tambahan walaupun nominalnya tak sebesar gaji utama.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk para pembaca dan kami akan selalu siap sedia membantu pengajuan anda kalau sewaktu-waktu calon nasabah terdesak butuh dana tambahan.

Terima Kasih dan Salam Cair

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *